Kamis, 14 April 2011

Tokoh Luwu Bahas Persiapan Pementasan I La Galigo

Sejumlah tokoh Luwu bertemu di D'Green Cafe, Jl Sungai Saddang Baru, Makassar, Kamis (14/4/2011). 

Mereka membahas pementasan I La Galigo di Makassar, pekan depan.
Pertemuan dihadiri budayawan Luwu Raya Andi Anton Pangerang dan Nunding Ram, Ketua Umum Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Luwu (KKL) Raya Buhari Kahar Mudzakkar, serta akademisi Bachrianto Bachtiar.

Berkas Mantan Camat Resmi Dilimpah ke Kejaksaan

MAKASSAR - Mantan Camat Tallo, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Sudarmawan Mahir yang beberapa lalu di nonaktifkan dari jabatannya terlihat di ruang Kepala Sub bagian Penuntutan Kejari Makassar, Kamis (14/4/2011).

Kehadiran Sudarmawan di Kejari Makassar untuk menandatangani sejumlah berkas pelimpahan kasusnya dari kepolisian ke kejaksaan.

Sudarmawan adalah tersangka dalam kasus pemukulan salah seorang pegawai Dinas Kebudayaan Pariwisata Kota, Makassar Alex Manga beberapa waktu lalu.

Berdasarkan keterangan Kepala Seksi Pidana Umum, Andi Muldani Fajrin, siang tadi membenarkan pelimpahan berkas mantu Wawali Kota Makassar, Supomo Guntur.

"Memang berkas dan tersangkanya dilimpahkan hari ini, dari kepolisian ke kejaksaan,"ujarnya.

Kejaksaan Endus Dugaan Penyimpangan di BKMM Sulsel

 MAKASSAR - Kejaksaan Negeri Makassar, Sulawesi Selatan mengendus adanya dugaan penyimpangan dalam pengadaan obat-obatan serta pengadaan alat kesehatan (Alkes) di Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Sulawesi Selatan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi Intelijen Kejari Makassar, M Syahran Rauf saat ditemuai di kantornya, Kamis (14/4/2011) siang kemarin.

Dalam keterangannya, Syahran mengaku tengah menelisik serta membuat telaah untuk melakukan penyelidikan terkait dugaan terjadinya penyimpangan berupa rekayasa pelelangan yang dinilai melanggar PP 72 tahun 1998 juncto Permenkes Nomor 918 tahun 1993 tentang penyaluran obat-obatan yang harus berlisensi resmi dari Perusahaan Besar Farmasi (PBF)

Berdasarkan laporan masuk di bagian Intelijen Kejari Makassar beberapa waktu lalu yang sementara akan ditindak lanjuti bahwa diduga adanya proyek pengadaan barang berupa obat-obatan yang sarat terjadi penyimpangan yang dapat menimbulkan indikasi korupsi markup.

"Yang jelas ada laporan masyarakat dan kita harus tindak lanjuti,"ujarnya.

Mantan Kasintel Kejari Palopo ini menilai kendati pihaknya telah menerima laporan tersebut, namun pihaknya akan tetap melakukan telaahan serta meneisik indikasi tersebut.

Syahran yang juga menjabat selaku pelaksana Kasi Pidsus Kejari Makassar menjelaskan proyek pekerjaan tersebut berjumlah kurang lebih ratusan juta rupiah untuk pengadaan obat-obatan dan alkes di BKMM. 

Namun saat mempertanyaan soal nominal anggarannya serta tahun pelaksanaannya, Syahran enggan memberikan penjelasan secara rinci.

Untuk mengetahui apakah ada penyimpangan yang dapat menimbulkan terjadinya korupsi, kejaksaan sementara melakukan penyelidikan dengan berencana memanggilsejumlah oknum-oknum yang mengetahui proses pekerjaan itu termasuk, panitia lelang, bendahara proyek serta pejabat pembuat komitmen (PPK).

"Rencana ketiganya akan kita panggil dalam waktu dekat untuk memberikan klarifikasi soal pekerjaan yang menelang anggaran sebesar ratusan juta rupiah itu,"tandasnya.

Empat Laptop Mahasiswi Kebidanan Digasak Maling

MAKASSAR - Rumah kontrakan mahasiswi kebidanan yang berada di Jl Faisal IV blok A, Kecamatan Rappocini, dibobol maling, Kamis (14/4/2011) sore. Akibat kejadian tersebut, empat laptop dan uang tunai sebesar Rp 1 juta berhasil digasak pelaku.

Kejadian berawal ketika penghuni rumah keluar untuk makan siang. Pelaku kemudian masuk ke dalam rumah melalui pintu belakang. "Diduga pelaku masuk pintu belakang karena hanya pintu belakang yang rusak dengan bekas cungkilan engsel pintu," kata Artha, penghuni rumah.

Rumah yang dihuni empat mahasiswi kebidanan tersebut kaget ketika mereka datang dan melihat pintu kamar mereka telah terbuka dan tidak menemukan laptop mereka yang diletakkan di dalam kamar dan di ruang tamu. 

"Kejadian tersebut berlangsung cepat karena kami hanya keluar makan di sekitar kontrakan," ujar Artha. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Rappocini.

Menurut Kanitrekrim Polsek Rappocini Iptu Arifuddin, pihaknya akan mengembangkan kasus tersebut mengumpulkan sejumlah barang bukti. "Kami akan menangkap pelaku yang nekat melakukan aksi tersebut," katanya.

10 Pria Tak Dikenal Serang Kampus Stikes

MAKASSAR - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Graha Edukasih Makassar yang berada di Jl Domba 12, Kecamatan Makassar di serang 10 pemuda dari kampus lain, Kamis (14/4/2011) siang. Akibat serangan tersebut alat LCD yang berada di ruang kelas jatuh.

Sekitar 10 orang pemuda masuk ke dalam gedung kampus dan naik ke lantai dua dan masuk ke ruangan ketika para mahasiswa sedang menerima materi mata kuliah dari dosen dan memukuli Kalfin (22) warga Maluku, yang berada di dalam ruangan tersebut. 

"Saya tidak keberatan dengan pemukulan tersebut, tapi saya keberatan karena para pelaku masuk ke ruangan di mana para mahasiswa sedang menerima materi mata kuliah," ujar ketua Stikes Julianus Ake.

Kejadian berawal ketika korban yang mendapat pesan singkat ketika sedang mengikuti mata kuliah. Dalam pesan tersebut pelaku meminta korban untuk turun ke lantai satu untuk membahas sesuatu. 

Korban yang sedang izin ingin keluar kaget karena belum sempat ia keluar para pelaku telah berada di depan ruangan dan mendorong pelaku masuk kembali lalu mengeroyoki korban. 

"Saya tidak bisa melakukan perlawanan karena jumlah mereka yang banyak dan mayoritas di ruangan tersebut adalah wanita," kata korban. Satpam yang bertugas menjaga kampus juga ikut dipukuli para pelaku ketika ingin memisahkan korban dari para pelaku.

Masalah tersebut menurut Kalfin terkait masalah wanita yang sudah diputuskannya, Sutria (21) mahasiswa Stikes.

Ketua yayasan Stikes Graha Edukasih Julianus Ake mengaku kecewa dengan kejadian tersebut karena pelaku merupakan mahasiswa dari kampus lain. Ia juga menambahkan bahwa pihaknya sempat menelpon pihak kepolisian dengan nomor 0411112 yang merupakan nomor untuk bantuan polisi yang pernah didapatkan dari media. 

"Saya kemudian menelpon nomor 0411-3619277 juga tidak aktif," katanya .

Menurut Kanitreskrim Polsek Makassar Iptu Herman EW Simbolong, pihaknya telah mendapatkan nama-nama pelaku penyerangan tersebut. Ia juga menambahkan akan menindak lanjuti kasus itu. "Kami akan menindak lanjuti kasus tersebut sesuai prosedur yang ada," jelasnya.


Puluhan Ayam Mati Mendadak di Desa Imandi

Manado - Selain wilayah Kotamobagu, Kabupaten Bolmong juga ditemukan adanya indikasi wabah flu burung. Daerah yang sudah diinetifikasi terserang virus tersebut yakni kecamatan desa Imanadi kecamatan Dumoga Timur.

“Ada warga yang melaporkan kepada kami bahwa ada puluhan ayam yang sudah mati,” ungkap Camat Dumoga Timur, Yohanis Lomban SE, Kamis (14/4). Mendengar laporan tersebut, pihaknya kemudian melaporkan kejadian itu ke Dinas Pertanian dan Perternakan Bolmong (Dispertanak). “Setelah diperiksa hasilnya kesimpulan sementaranya puluhan ayam itu positif flu burung alias H5N1,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dispertanak, Ir Channy Wayong ME mengatakan, pihaknya akan mengambil sampel dan akan dibawa ke Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. “Sampelnya kami akan bawa ke laboratorium di Maros,” ungkapnya.

Dia menambahkan, petugas lapangan Dispertanak sedang melakukan pemusnahan ayam dengan radius 200 meter. "Saya senang karna masyarakat kooperatif menyerahkan ayamnya dan secara sukarela untuk dimusnahkan," katanya.

Ditempat terpisah, pihak Pemerintah Kota (Pemko) Kotamobagu melalui Dinas Pertanian, Perikanan, Peternakan, Perkebunan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan (DP4K dan KP) Kota Kotamobagu juga bekerjasama dengan Balai Besar Veteriner (BBV) Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan, untuk melakukan pengambilan sampel unggas diwilayah Kota Kotamobagu.

Kepala DP4K dan KP Kotamobagu, Ir. Harjo Mokodompit ketika dikonfirmasi melalui Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan Darat Kotamobagu, Ir. Nurahim P. Mokogoagow, mengatakan bahwa pihaknya berinisiatif mengajukan permintaan bantuan ke pihak BBV Maros.

Hal ini, mengingat selama identifikasi terhadap unggas yang terjangkit virus flu burung, hanya menggunakan cara Rapid test atau test cepat. “Dan itupun hanya dapat dilakukan terhadap unggas yang sudah dalam keadaan mati. Dengan adanya bantuan dari BBV Maros ini, penyebaran virus flu burung bisa di deteksi pada unggas yang masih hidup,” terang Mokoagow.

Ia juga mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan penangan penyebaran virus flu burung, termasuk upaya pemusnahan terhadap unggas yang sudah terinfeksi virus flu burung. “Kotamobagu saat ini sudah masuk dalam status waspada flu burung, sehingga saat ini terus melakukan pengawasan terhadap penyebaran virus flu burung, dan akan dilakukan pembagian cairan Desinfektan diseluruh wilayah Kotamobagu,” ujarnya.

Dirinya menghimbau, agar warga yang sering bersentuhan dengan unggas, dapat menggunakan masker dan sarung tangan untuk mencegah penularan virus H5N1 kepada manusia. Sedangkan untuk wilayah yang telah teridentifikasi terdapat virus flu burung, agar segera memusnahkan unggas.

Sementara itu, seorang petugas BBV Maros, Suhardi, mengatakan, kedatangan mereka ke Kotamobagu, untuk melakukan pengambilan sampel unggas, agar dapat ditentukan seberapa parah penyebaran virus flu burung yang ada diwilayah Kotamobagu. “Kami sudah mengambil Sampel di Kelurahan Gogagoman, Upai, Biga, Kopandakan I dan Poyowa Besar I, terhadap Unggas yang mati mendadak, termasuk unggas yang masih hidup, untuk mengetahui seberapa parah penyebaran virus H5N1 di Kota Kotamobagu. Penanganan virus flu burung harus dilaksanakan dengan cepat, termasuk jika nantinya unggas yang terindentifikasi virus flu burung, harus dimusnahkan. Mudah-mudahan dalam hasilnya akan segera kami kabarkan,” terangnya

Sepeda Tinggi Melintas di Parepare

PAREPARE - Seorang peserta rombongan bersepeda di Kota Parepare tampak tampil unik dan berbeda dari pesepeda lainnya.

Pria ini menggunakan sepeda yang tingginya dua kali sepeda biasa, saat melintas di Jl Bau Massepe Kota Parepare, pagi ini. Sepeda hasil rakitan ini tampak menarik perhatian warga yang melintas ataupun warga yang ada di lokasi tersebu.

Ikut dalam kegiatan bersepeda ini Wali Kota Pareparenon aktif sementara M Zain Katoe bersama sejumlah tokoh, pengusaha, aparat polisi dan militer setempat

Wali Kota Parepare Non Aktif Masih Santai Bersepeda

PAREPARE - Wali Kota Parepare yang dinonaktifkan sementara, M Zain Katoe, terlihat paling depan memimpin rombongan bersepeda komunitas bersepeda di Kota Parepare pagi ini, Jumat (15/4/2011), saat melintas di Jl Bau Massepe.

Zain yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Parepare tampak berada paling kanan foto, mengenakan kaos kuning, celana putih, dan mengayuh sepeda putih. Ia dan rombongan dikawal tiga patroli bermotor polisi lalu lintas setempat.

Zain telah divonis bersalah dalam kasus korupsi terkait penyertaan modal dan pengadaan barang di Holding Company PT Pares Bandar Madani (PBM) senilai Rp 1,5 miliar pada Anggaran Pendapatan Belanja dan Daerah (APBD) 2004. Pengadilan Tinggi (PT) Makassar menguatkan hukuman satu tahun penjara. 

Anggaran Pilgub Sulsel Rp 400 Miliar

MAKASSAR - Sekretaris KPU Sulsel Annas GS memperkirakan estimasi anggaran yang digunakan dalam pemilihan gubernur Sulsel mendatang mencapai Rp 400 miliar. Estimasi anggaran tersebut diakuinya sangat besar dan menghambur-hamburkan uang rakyat.

KPU Sulsel telah melakukan konsultasi dengan Sekda Provinsi Sulsel, Kamis (14/4/2011) kemarin. Kemungkinan, kalau anggaran tersebut disepakati, menurut Annas, Sekda akan memasukkan anggaran tersebut secara bertahap setiap tahunnya dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulsel.

"Saya akui itu terlalu besar dan menghambur-hamburkan uang," kata Annas di Warkop Phoenam, Jl Boulevard, Makassar, Jumat (15/4/2011).

Untuk menekan jumlah anggaran tersebut, anggota KPU Sulsel Syamsir Rahim dan Kepala Biro Hukum KPU Sulsel Asrar Ma'rang melakukan studi banding di Jawa Barat. Menurutnya, Jawa Barat dengan jumlah penduduk dan TPS lebih banyak namun dapat menekan cost pilkada lebih rendah dari estimasi anggaran sementara pilgub Sulsel saat ini

Wanita Tunanetra Rawat Dua Anak Lumpuh

POLEWALI MANDAR — Kasih ibu tak terhingga sepanjang masa. Sungguh kalimat itulah yang pertama kali terlintas saat menyaksikan keteguhan Maemunah, seorang tunanetra asal Dusun Taheo, ketika dengan segala keterbatasannya mau merawat dua anak yatim piatu, Mansur (27) dan Mely (22), yang lumpuh dan mengalami keterbelakangan mental.

Tanpa mengeluh, Maemunah yang menetap di Desa Tapango Barat, Kecamatan Tapango, Polewali Mandar, Sulawesi, ini justru mengaku bangga karena masih mampu merawat kedua anak itu layaknya anak kandung. Kedua anak yang masih terhitung keponakan Maemunah itu menjadi yatim piatu sejak beberapa tahun lalu.

"Saya anggap anak saya sendiri dan saya bisa belajar bagaimana menjadi istri yang pandai merawat anak dengan belaian kasih sayang, meski saya belum punya suami," ujar Maemunah yang juga mahir menghapal Al Quran. Ia bahkan pernah meraih penghargaan sebagai penghapal Al Quran terbaik di tingkat kabupaten dan provinsi.

Mengenai anak-anak asuhnya, Mely masih bisa bergerak dan memenuhi kebutuhan hidup seperti makan dan minum, termasuk mencuci piring. Sementara itu, Mansur sepenuhnya menggantungkan hidup kepada orang lain, termasuk makan dan buang air besar.

Toh hal ini diterima Maemuna dengan ikhlas dan dianggap sebagai investasi amal ibadah untuk akhirat kelak. Maemunah bahkan bangga karena kedua keponakannya ini tidak rewel dan menerima keadaaan apa adanya, termasuk jika keluarga ini hanya makan nasi tanpa lauk pauk. "Saya menikmati hidup ini saja, toh keponakan saya ini tidak rewel. Mereka bahkan bisa menjadi teman yang bisa menghibur," ujar Maemunah saat ditemui beberapa waktu lalu.

Maemunah mengaku mengalami kebutaan karena terserang penyakit cacar saat berumur delapan tahun. Karena alasan kemiskinan dan pusat pelayanan kesehatan yang jauh dari desanya, Maemunah tidak mendapatkan pelayanan kesehatan kala itu.

Keluarga kecil Maemunah kini mulai mendapat perhatian khusus pemerintah setempat karena kemampuan membaca dan menghapal Al Quran dengan baik dan lancar. Perhatian juga diberikan karena kemuliaan hatinya merawat dua keponakannya yang lumpuh dan terbelakang seperti anaknya sendiri.

Saat ini, tak sedikit warga dan sanak tetangga yang berempati pada nasib ketiganya, dan bersedia membantu memenuhi kebutuhan hidup mereka, seperti memberikan bantuan beras dan kebutuhan makan lainnya.
KOTAMOBAGU, Manado- Kedua bocah dibawa umur masing-masing RS alias Ipin(10) dan AK(6) alias Upin terlihat menangis saat ditanyai oleh anggota Polisi di kantor Polsek Kotamobagu. Wajah mereka pun merah dan genangan air mata pun tumpah membasahi pipi kedua bocah tersebut, Kamis (14/3).

Ipin dan Upin, terlihat menyesal telah melakukan pencurian sebuah laptop di keluarahan Mongkonai, tepatnya rumah milik keluarga Amrin, Kamis (14/3). Kedua anak tersebut melakukan aksi pencurian ketika pemilik rumah sedang istirahat. Mereka melihat sebuah laptop bermerek Toshiba. Namun aksi mereka pun kedapatan oleh seorang warga yang melintas di depan rumah Amrin. Warga tersebut kemudian berteriak dan memberitahukan bahwa kedua boca ini mencuri sebuah Laptop.

Mendengar teriakan tersebut, warga lainnya kemudian keluar rumah dan menangkap kedua bocah tersebut. Kemudian, Ipin dan Upin, langsung digiring ke Polsek Kotamobagu. Amrin, saat diwawancarai mengatakan, sebelumnya kedua bocah ini, mengaku kelaparan. “Mereka mengaku bapaknya sakit dan ingin membeli obat,” ungkapnya.

Mendengar hal tersebut, rasa iba pun keluar dari hati Amrin. Dirinya kemudian memberikan makan kepada dua bocah tersebut. “Saya sempat memberikan makan kepada mereka,” katanya. Setelah diberikan makan, tanpa disadari, Ipin dan Upin pun tega mengambil sebuah laptop saat itu diletakkan di ruang tamu.
Disuruh Orang

Sementara itu, Ipin dan Upin mengaku sudah beberapa kali melakukan aksi kejahatan tersebut. “Kami sudah lakukan ini lebih dari 10 kali,” ungkap Upin, didepan petugas Polsek Kotamobagu. Aksi mereka juga, sudah beberapa kali tertangkap oleh warga.

Namun karena melihat mereka masih dibawa umur, kedua bocah tersebut kemudian dilepaskan. Upin mengaku bahwa mereka sebenarnya tidak melakukannya lagi. Akan tetapi, kedua boca tersebut diancam oleh seorang pemuda berinisil Mom. "Kami sudah tidak mau melakukannya lagi. Tapi Mom mengancam akan memukul kami jika tidak mencuri lagi,” katanya sambil menangis. Saat ditanya keberadaan keluarga mereka, Ipin mengatakan bahwa ayahnya seorang narapidana yang saat ini masih menjalani hukuman di penjara terkait kasus pemerkosaan.

Sedangkan Upin mengaku memiliki orang tua. “Tapi saya tidak pernah diperhatikan oleh kedua orang tua saya,” ucapnya. Upin sendiri, hingga saat ini masih bersatus sebagai pelajar di sebuah SDN di Kotamobagu dan duduk dikelas dua.

Sementara itu Kapolsek Kotamobagu, Kompol Rustanto sangat menyayangkan tidak adanya perhatian terhadap kedua anak tersebut. “Saya juga tidak bisa mengurung mereka dalam sel tahanan Polsek,” katanya.

Mengenai kejahatan mereka, Rustanto mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan barang bukti hasil kejahatan kedua bocah tersebut yakni, berupa Laptop Toshiba dan Acer dan HP bermerek Samsung Corby dan SGH 5123. “Dan beberapa barang lagi yang belum ditemukan karena barang tersebut yang lainnya sudah dijual,” terangnya,

Dituturkannya, kasus ini akan tetap diproses. “Namun pelaku tidak akan ditahan, tapi akan dikonsultasikan ke lapas dan Dinsos karena pelaku termasuk disuruh dan masih dibawa umur. Dan Mom, kami masih lakukan pengejaran,” katanya.

Sabtu, 02 April 2011

Mayjen Pol Jhony Wainal Resmi Pimpin Perbakin Sulsel

Kapolda Sulsel Mayjen Jhony Wainal Usman Selaku Ketua Umum Perbakin Sulsel menerima mandat dari Wakapolri Komjen Pol Nanan Sukarna Selaku Ketua Umum Perbakin Pusat, Minggu (3/4/2011) siang. Upacara penyerahan mandat dilangsungkan di Makassar.

Dengan diserahkannya mandat tersebut, kepengurusan Perbakin Sulsel di bawah kepemimpinan Jhonny telah sah. 

Di Depan Wakapolri Seorang Demonstran Anarkis Ditangkap

Aparat kepolisian dari Samapta dan Brimobda Polda Sulsel menangkap seorang pengunjuk rasa anarkis di halaman Mapolda Sulsel, Minggu (3/4/2011). Pengunjuk rasa ini ditangkap karena telah melakukan perusakan sejumlah fasilitas umum milik negara. 

Saat disergap, pengunjuk rasa ini sempat melakukan perlawanan, namun menyerah saat polisi menembak. Ini hanyalah bagian adegan dari simulasi penanganan unjuk rasa antianarkis yang digelar di hadapan Wakapolri, Komjen Nanan Soekarna. 

Nanan datang ke Makassar untuk melantik pengurus Persatuan Menembak dan Berburu (Perbakin) Sulsel periode 2010-2014 yang diketuai Kapolda Sulsel, Irjen Johny Wainal Usman.


Agung Didu, Pembalap Cilik Dari Wajo

Makassar - Penampilan Agung Didu (7) pembalap dari Didu Racing Team, Wajo menarik perhatian peserta dan penonton kejuaraan nasional (Kejurnas) balap motor regional V putaran II tahun 2011 di sirkuit Trans Studio, Jl HM Patompo, Makassar, Sabtu (2/4/2011). Betapa tidak, ia adalah pembalap termuda. Kejurnas kali ini merupakan kejuaraan kali kedua yang dia ikuti.

Ayahnya, Fachrul Didu mantan pembalap asal Sulsel. Ia sudah mahir mengendarai sepeda motor ketika masih berusia empat tahun.

"Pertama kali dia pakai belajar, motor metik. Dia memang berani. Banyak yang mengira kalau saat itu dia tidak bisa pintar naik motor. Alhamdulillah sekarang dia jadi pembalap," kata Andika Bahar, ibunda Agung.

Ayahnya yang juga pemilik bengkel Agung Motor sangat mendukung Agung yang memang bermimpi menjadi pembalap profesional ini kendati baru duduk di bangku kelas dua SD 213 Sengkang, Wajo.

Seperti kata pepatah, buah mangga jatuh tak jauh dari pohonnya. Itulah yang ada pada diri Agung, mengikuti jejak ayahnya.


Lima Finalis Guru Berprestasi Sharing Pengalaman

Lima finalis dari Guru Berprestasi, yang mewakili Provinsi Sulawesi Selatan, sharing pengalaman dengan para peserta Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Menjadi Guru Berprestasi, Sabtu (2/4/2011) di Gedung LPMP Provinsi Sulawesi Selatan. 

Semiloka ini diikuti 237 peserta dari Region I, meliputi Makassar, Maros, Gowa, Takalar Pangkep, kegiatan ini diadakan oleh Forum Komunikasi Guru Berprestasi(FKGB) Provinsi Sulsel bekerjasama dengan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan.(LPMP) Provinsi Sulawesi Selatan

Kukira Suamiku yang Raba Dada Ternyata Maling!

Manado - Pencuri yang satu ini sepertinya masuk dalam kategori super nekat. Bagaimana tidak, saat beraksi mencuri motor seorang warga ia masih menyempatkan diri menggerayangi berbuat mesum ke istri korban. 

Inilah yang diperbuat Muhamad Taufik Sadi (18) yang akhirnya divonis hakim, pidana penjara 8 bulan. Ketua Majelis Hakim, Nofrry Oroh, menuturkan, terdakwa telah terbukti dinyatakan bersalah melakukan pencurian motor korban. 

"Kena pasal 363 KUHP, pencurian di malam hari," ujarnya di meja persidangan Pengadilan Negeri Manado, Rabu (30/3/2011).

Atas putusan hakim tersebut terdakwa yang beralamat di Kecamatan Tuminting ini menyatakan tidak akan mengajukan banding. 

"Saya terima putusannya," tutur Sadi, yang tidak lulus Sekolah Dasar ini.

Jaksa Penuntut Umum Kejasaan Negeri Manado, Alexander Sulung, menjelaskan, terdakwa saat menjalankan aksi pencuriannya, sempat menggerayangi tubuh korban perempuannya.

"Korban yang tengah tertidur pulas dengan suaminya, pelaku sempat mencium pipi dan bibir korban," ujarnya.

Ia menambahkan, pelaku pun sempat pula menggerayangi bagian dada korban wanita, namun si korban tersebut hanya menyangka yang merabanya hanyalah suami tercinta. "Kejadian 8 Desember 2010 pada pukul 03.00 Wita. Pelaku membobol pintu rumah korban," kata Alex.

Angkutan Umum di Rantepao Banyak Berplat Hitam

RANTEPAO, Sulawesi SelatanMobil yang berplat warna hitam biasanya dipergunakan sebagai kendaraan pribadi untuk bepergian. 

Namun di Rantepao, banyak yang mobil berplat hitam beroperasi sebagai angkutan umum. Seperti pagi ini beberapa mobil kijang yang menggunakan plat hitam tampak beroperasi mengangkut anak sekolah. 

Beroperasinya mobil plat hitam tersebut tidak begitu mendapat tanggapan dari mobil yang berplat kuning dan ia tetap sama-sama mencari penumpang. 

Kejati Minta Bantuan KPK Buru Buronan Korupsi Rp 44 Miliar

Makasar, Tim Intelijen Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan tengah memfokuskan pemburuan dan penangkapan terhadap koruptor "kakap" Direktur PT Aditya Rezky Abadi (PT ARA), Djusmin Dawi.

Ia menjadi terdakwa dalam kasus korupsi kredit fiktif pengadaan mobil dan motor senilai Rp 44 miliar pada BTN Syariah Cabang Makassar 2008.

Rencanan penangkapan tersebut akan dilakukan pihak Kejati Sulsel dalam waktu dekat dengan bekerjasama tim Komisi Pemberantasan Korupsi.

Kepala Kejati Sulsel, ST Burhanuddin yaang dikonfirmasi di kantronya membenarkan rencana tersebut, bahkan dirinya mengaku fokus buruan selanjutnya adalah Djusmin yang memiliki perusahaan sperpac mobil di Makassar.

 "Memang rencana penangkapan kali ini difokuskan terhadap Djusmin yang sudah buron sejak 2010 lalu," tegas Burhanuddin saat dimintai tanggapannya, Kamis (31/3/2011).

Sebelumnya, tim intelijen Kejati Sulsel yang bekerjasama dengan tim Komisi Pemberantasan Korupsi berhasil
menciduk tiga terpidana korupsi penggelapan uang di PT Telkom Regional VII Sulsel senilai Rp 44 miliar yang juga menjadi buronan pihak Kejati SulSel 2010 lalu. 

Mereka yang dimaksud adalah Koesprawoto mantan Kepala Divisi Regional Telkom Sulsel, Eddy Sarwono Deputi Divre VII Sulsel dan mantan Ketua Koperasi Siporennu PT Telkom Divre VII Makassar, Raden Heru Suyanto. 

Khusus Koesprawoto dan Eddy, keduanya berhasil di tangkap di Jakarta di tempat terpisah, 26 Maret sedangkan Heru menyerahkan diri, Senin 28 Maret lalu.

Berselang dua hari, Rabu (30/3/2011) Kejati kembali menangkap terpidana korupsi Rp 65 juta pada pengadaan mobil ambulance di Kabupaten Jeneponto 2002. 

Dia adalah Syamsul Bahri, Kabag Perlengkapan dan Asset Pemprov Sulsel yang sebelumnya menjabat sebagai mantan Kepala Keuangan Pemda Jeneponto.

Kini keempat terpidana korupsi yang sudah menjadi buronan pihak kejaksaan sejak 2009-2010 itu langsung di jebloskan ke dalam Lembaga Pemasyarakatan untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatannya selama menjadi pejabat aktif. Namun khusus Syamsul, ia terpaksa di sel di Lapas Jeneponto lantaran locus dilektinya berada disana.

Camat Tallo Sudah Minta Maaf pada Alex Manga

Pejabat Disbudpar Makassar, Alex Manga, korban pemukulan Camat (nonaktif) Tallo, Sudarmawan Mahir, ternyata memiliki hubungan keluarga dengan mantan Kapolda Sulsel Irjen Pol Mathius Salempang.

Alex akan membicarakan dengan keluarga besarnya tentang kelanjutan kasus pemukulan ini. Kemarin pagi, Sudarmawan yang juga menantu Wakil Wali Kota Makassar Supomo Guntur menemui Alex dan meminta maaf atas penganiayaan ini.

Alex melapor ke polisi setelah dipukul oleh Sudarmawan awal pekan lalu, gara-gara Alex memerintahkan penutupan kafe Coffee Toffee milik sahabat Sudarmawan. Kafe ini beroperasi tanpa SITU dan SIUP dan melanggar sempadan jalan. Karena kasus ini, Sudarmawan dicopot dari jabatannya sebagai camat.

"Secara pribadi saya sudah memaafkan (Sudarmawan), namun proses hukum di kepolisian harus tetap lanjut, karena terlanjur keluarga semua sudah mengetahui," kata Alex usai bertemu Sudarmawan.

Terhitung mulai Jumat besok, Alex resmi pensiun sebagai PNS. "Ini hari terakhir Pak Alex berkantor. Terhitung Jumat beliau sudah pensiun," kata Kepala Disbudpar Makassar, Rusmayani Majid, Kamis (31/3/2011)

Gubernur Sulsel akan Resmikan Kantor BPBD Torut

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo akan meresmikan kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Toraja Utara (Torut), Jl Pongtiku, Rantepao, Kamis (31/3/2011).

Di lokasi ini, Syahrul sekaligus akan meresmikan secara simbolis proyek APBD Kabupaten Torut tahun anggaran (TA) 2010. Mantan Bupati Gowa dua periode ini juga akan meresmikan ekspor perdana bahan galian Galena DMP yang dikelola PT Makale Toraja Mining.

Kepala Bagian Protokol Pemprov Sulsel, Amirullah, pagi ini, mengonfirmasikan, Syahrul terlebih dahulu melakukan peresmian sebelum menuju lokasi pelantikan Bupati Torut terpilih Frederik Butta Sorring di lapangan Kodim, Rantepao. Lokasi peresmian hanya berjarak sekitar 200 meter dari tempat pelantikan

Lokasi Pelantikan Bupati Toraja Utara di Kelilingi Kawat Berduri

Lokasi pelantikan Bupati Toraja Utara (Torut) di lapangan Kodim, Rantepao, Torut, Kamis (31/03/2011), dikelilingi dengan kawat berduri.

Tidak tanggung-tanggung, kawat berduri dipasang mengelilingi lapangan sepakbola ini.
Pengamanan di seputar lapangan juga terlihat ketat dengan penjagaan petugas kepolisian dibantu petugas satuan polisi pamong praja (satpol) PP.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dijadwalkan melantik pasangan kepala daerah terpilih Torut, Frederik Butta Sorring-Frederik Rombe Layuk. Pasangan dengan tagline Sobat ini berhasil mencatatkan diri sebagai bupati pertama hasil pemilihan kepala daerah (pilkada) langsung di kabupaten termuda di Sulawesi Selatan ini.

Nama Kadis Pendidikan Makassar Dicatut untuk Sertifikasi Guru

Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Mahmud BM dibuat sibuk oleh penelepon gelap. Beberapa guru di Makassar mengadu adanya penelepon gelap yang mengatasnamakan Mahmud dan meminta uang pelicin Rp 15 juta sebagai biaya untuk mempermudah pengurusan sertifikasi guru.

"Penelepon gelap ini menelepon mengatasnamakan saya dan meminta uang hingga 15 juta untuk memuluskan sertifikasi. Saya berharap info ini disebarkan kepada teman-teman guru untuk waspada," kata Mahmud.

Selain itu, si penelepon gelap meminta uang ditransfer ke nomor rekening tertentu. Pencatutan nama ini terbongkar karena seorang guru menelepon langsung Mahmud menanyakan informasi ini.

Menurut Mahmud, guru yang memenuhi syarat untuk memperoleh tunjangan sertifikasi tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun agar berkasnya lolos

Wali Kota Makassar Bolak-balik ke Jakarta

Aktivitas Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin cukup padat dua hari terakhir. Ilham bolak-balik dari Makassar-Jakarta.

Ilham berangkat ke Jakarta Selasa (29/3/2011) dini hari untuk menghadiri sebuah acara di salah satu kementerian. Rabu (30/3/2011) dini hari tadi, Ilham balik lagi ke Makassar dengan pesawat Garuda. Ilham diagendakan menghadiri semiloka ketua lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) se Makassar di Hotel Celebes Jl Pengayoman Makassar dan pelantikan Pemuda Muhammadiyah Sulsel di Hotel Clarion.

Sore nanti, Ilham kembali akan ke Jakarta. "Agenda Pak Wali dua hari terakhir cukup banyak. Beliau juga harus bolak-balik Makassar-Jakarta," kata Kabag Protokol Pemkot, Aswis.

Selain agenda pemerintahan, Ilham juga tercatat sebagai salah satu anggota Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN).