Senin, 20 Mei 2013

Pendidikan Karakter Rapuh di Bangku Akademik

Pendidikan merupakan alat utama membentuk dan membangun karakter bangsa. Saat ini bangsa Indonesia mengalami krisis multidimensi. Sesuai fungsinya, maka pendidikan merupakan obyek harus ditinjau kembali.
''Karena rapuhnya karakter suatu bangsa, pastilah diawali dan disebabkan oleh rapuhnya pendidikan karakter di bangku akademik,'' kata Ketua Program Studi (Prodi) S3 Sosiologi PPs-Universitas Negeri Makassar, Prof Dr Andi Agustang,MSi dalam makalah berjudul; Peranan Pendidikan dalam Membangun Karakter Bangsa.

Makalah tersebut dipresentasikan dalam seminar internasional, An International Conference on Historical Awareness Through Strengthening the National Pillars Towards a Smart and Civilived Nation: Shared Experiences of Indonesia, Malaysia and Brunai Darussalam, digelar Senin (20/5) oleh Prodi Sejarah FKIP UVRI Makassar kerjasama dengan Asosiasi Sarjana Pendidikan Sejarah Indonesia.
Menurut Guru Besar Sosiologi Antropoligi UNM ini, di samping mengembangkan daya nalar kritis-kognitif, juga merupakan upaya berkelanjutan membangun dan membentuk karakter. Penanaman nilai akhlak, moral dan budi pekerti, sesuai pada UU Pendidikan Nasional No 20/2003 harus menjadi dasar utama dalam pola pelaksanaan dan evaluasi sistem pendidikan nasional.
Proses penyelenggaraan pendidikan telah mengalami degradasi, yaitu terkikisnya nilai kearifan lokal oleh kuatnya arus pendidikan global, kecerdasan kognitif menjadi ukuran lebih dominan menentukan keberhasilan dalam menempuh pendidikan. 

''Akibatnya, tata krama, etika dan moral generasi bangsa tereduksi dalam sebuah nilai-nilai sempit cognitive oriented,'' tegas doktor sosiologi antropologi PPs Universitas Padjajaran Bandung ini.
Melalui semua jalur pendidikan, ungkap pria kelahiran Bone ini, terjadi proses transformasi nilai kebaikan dan kebenaran sebagai indikator kualitas pengetahuan mempreskripsi setiap individu dalam praktik kehidupannya dimaknai sebagai watak, akhlak, tabiat atau kepribadian atau ciri psikologis dan atau dengan sebutan karakter. Karakter sebagai ciri psikologis yang dimiliki individu pada lingkup pribadi, secara evolutif akan berkembang menjadi ciri kelompok dan lebih luas lagi menjadi ciri sosial.
Wakil Rektor II UVRI Makasar, Abd Wahab yang membuka seminar, mengatakan seminar ini sangat strategis dan berarti bagi pengembangan akademik di kampus UVRI. Rekomendasi seminar, tandas kandidat doktor sosiologi PPs-UNM ini akan semakin memberi bobot dan kualitas pendidikan sejarah di perguruan tinggi.
Ketua panitia seminar, Dr Anzar Abdullah,MPd dalam laporannya mengatakan, narasumber dalam seminar berasal dari Malaysia, Indonesia dan Brunei Darussalaman. Diantaranya Prof Dr Noorhasni Zaenal Abidin, Prof Dr Awang Asbol Haji Mail, Prof Dr Ampuan Haji Brahim, Prof Dr Andi Agustang,MSi dengan moderator, Dr Andi Tenri Mahmud,MSi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar