Minggu, 16 Juni 2013

Sarundajang: Sulut Musti Terbuka, Kalau Tidak Torang Babagini Jo

Manado – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Dr Sinyo Harry Sarundajang menyatakan akan terus membuka diri dengan pihak luar melalui hubungan yang baik dengan dunia internasional. Hal ini disampaikannya usai kunjungan ke American Samoa beberapa waktu lalu.

“Sulut musti terbuka, Indonesia musti terbuka, kalau tidak torang babagini jo sampai kapan, jadi musti terbuka. Kita akan manfaatkan betul-betul hubungan ini, hubungan internasional semata-mata untuk rakyat sulut, bukan untuk kepentingan pribadi,” ujarnya.

Lebih lanjut Ketua Umum AIPI ini menyampaikan, politik yang kita anut adalah bebas aktif dengan siapapun, untuk kepentingan bersama sesuai amanah UUD juga untuk ketertiban dunia, perdamaian dunia.

Dia menjelaskan, China karena terbuka, sudah ada 16 pintu, sehingga jadi negara yg lebih maju.

“Torang baru Batam, untuk itu saya berambisi Sulut itu pintu baru untuk membuka kita ke dunia internasional. Banyak orang yang bertanya-tanya tempo apa ini mo terwujud, saya bilang sudah dimulai, kalau Tol ini selesai, bandara diperpanjang, pelabuhan konteiner tahun 2015 jadi, KEK jadi, inilah embrio kepada kita menjadi pintu gerbang,” tegas mantan Walikota Bitung ini.

Mantan Dirjen Depdagri inipun menjelaskan hal tersebut telah dipikirkan dan terdalami secara luas sejak tahun 1937 oleh tokoh besar asal Sulut Dr Sam Ratulangi.

“Ini bukan pemikiran saya, tetapi torang samua. Dari dulu Dr Sam Ratulangi tahun 37 so bicara mengenai ini, saya hanya meneruskan saja, karena kebetulan saya Gubernur,” kata Sarundajang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar