Minggu, 16 Juni 2013

Umum - KONI Sulsel Usulkan Perubahan Aturan Pelatih PPLP

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan mengusulkan perubahan aturan Dispora Sulsel terkait pengangkatan pelatih di Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP).

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Sulsel Nukhrawi Nawir di Makassar, Selasa, mengatakan bahwa aturan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel yang lebih memprioritaskan sosok internal untuk menduduki posisi pelatih justru membuat peningkatan prestasi olahraga Sulsel kurang maksimal.

"Contohnya cabang silat, berhubung pelatihnya yakni Ashary ditunjuk menangani Timnas Myanmar sehingga terpaksa meninggalkan atlet. Sementara kami juga tidak bisa menyodorkan pelatih pengganti karena bukan pegawai Dispora Sulsel," jelasnya.

Menurut dia, jika aturan tersebut tidak diperbaharui tentu akan berdampak pada perkembangan kualitas atlet Sulsel. Kondisi itu tentu saja tidak sesuai dengan tujuan program PPLP untuk melahirkan bibit atlet yang bisa diandalkan.

Sekretaris Umum IPSI Sulsel itu menjelaskan Sulsel khususnya untuk cabang pencak silat pada dasarnya memiliki banyak pelatih potensial. Namun karena terkendala aturan sehingga tidak bisa diberdayakan.

"Saya dengar silat PPLP saat ini ditangani Yahya yang sebelumnya sebagai asisten. Saya bukannya ragu namun alangkah baiknya kami tunjuk pelatih yang memang memiliki kapasitas dan bisa memberikan prestasi olahraga Sulsel," katanya.

Tim pencak silat PPLP Sulsel dalam setiap kejuaraan memang mengalami penurunan prestasi. Pada 2011 bisa menembus posisi lima besar dengan satu emas dan dua perunggu melalui Bernardino, Fajriani, dan Purnamasari.

Sebaliknya di 2012 justru menurun dan hanya menempati peringkat sembilan di kejurnas antar-Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) di Kalimantan Selatan, 26 September - 1 Oktober 2012.

Berkekuatan 12 pesilat, tim Sulsel di kejurnas 2012 hanya berhasil merebut satu emas dan satu perunggu masing-masing diraih Bernardino dan Enda Meryanti di kelas E Putri.

Pengamat Olahraga Sulsel Mirdan Midding mengatakan bahwa kontribusi Dispora Sulsel seharusnya lebih nyata mengingat anggaran pembinaan olahraga yang diterima dari APBD Sulsel terbilang besar.

"Jumlah atlet PON Sulsel yang berasal dari binaan Dispora jika dipresentase hanya sekitar satu persen. Jumlah itu tentu sangat berbanding terbalik dari besarnya dana pembinaan yang diterima," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar