Kamis, 14 April 2011

Puluhan Ayam Mati Mendadak di Desa Imandi

Manado - Selain wilayah Kotamobagu, Kabupaten Bolmong juga ditemukan adanya indikasi wabah flu burung. Daerah yang sudah diinetifikasi terserang virus tersebut yakni kecamatan desa Imanadi kecamatan Dumoga Timur.

“Ada warga yang melaporkan kepada kami bahwa ada puluhan ayam yang sudah mati,” ungkap Camat Dumoga Timur, Yohanis Lomban SE, Kamis (14/4). Mendengar laporan tersebut, pihaknya kemudian melaporkan kejadian itu ke Dinas Pertanian dan Perternakan Bolmong (Dispertanak). “Setelah diperiksa hasilnya kesimpulan sementaranya puluhan ayam itu positif flu burung alias H5N1,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dispertanak, Ir Channy Wayong ME mengatakan, pihaknya akan mengambil sampel dan akan dibawa ke Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. “Sampelnya kami akan bawa ke laboratorium di Maros,” ungkapnya.

Dia menambahkan, petugas lapangan Dispertanak sedang melakukan pemusnahan ayam dengan radius 200 meter. "Saya senang karna masyarakat kooperatif menyerahkan ayamnya dan secara sukarela untuk dimusnahkan," katanya.

Ditempat terpisah, pihak Pemerintah Kota (Pemko) Kotamobagu melalui Dinas Pertanian, Perikanan, Peternakan, Perkebunan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan (DP4K dan KP) Kota Kotamobagu juga bekerjasama dengan Balai Besar Veteriner (BBV) Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan, untuk melakukan pengambilan sampel unggas diwilayah Kota Kotamobagu.

Kepala DP4K dan KP Kotamobagu, Ir. Harjo Mokodompit ketika dikonfirmasi melalui Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan Darat Kotamobagu, Ir. Nurahim P. Mokogoagow, mengatakan bahwa pihaknya berinisiatif mengajukan permintaan bantuan ke pihak BBV Maros.

Hal ini, mengingat selama identifikasi terhadap unggas yang terjangkit virus flu burung, hanya menggunakan cara Rapid test atau test cepat. “Dan itupun hanya dapat dilakukan terhadap unggas yang sudah dalam keadaan mati. Dengan adanya bantuan dari BBV Maros ini, penyebaran virus flu burung bisa di deteksi pada unggas yang masih hidup,” terang Mokoagow.

Ia juga mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan penangan penyebaran virus flu burung, termasuk upaya pemusnahan terhadap unggas yang sudah terinfeksi virus flu burung. “Kotamobagu saat ini sudah masuk dalam status waspada flu burung, sehingga saat ini terus melakukan pengawasan terhadap penyebaran virus flu burung, dan akan dilakukan pembagian cairan Desinfektan diseluruh wilayah Kotamobagu,” ujarnya.

Dirinya menghimbau, agar warga yang sering bersentuhan dengan unggas, dapat menggunakan masker dan sarung tangan untuk mencegah penularan virus H5N1 kepada manusia. Sedangkan untuk wilayah yang telah teridentifikasi terdapat virus flu burung, agar segera memusnahkan unggas.

Sementara itu, seorang petugas BBV Maros, Suhardi, mengatakan, kedatangan mereka ke Kotamobagu, untuk melakukan pengambilan sampel unggas, agar dapat ditentukan seberapa parah penyebaran virus flu burung yang ada diwilayah Kotamobagu. “Kami sudah mengambil Sampel di Kelurahan Gogagoman, Upai, Biga, Kopandakan I dan Poyowa Besar I, terhadap Unggas yang mati mendadak, termasuk unggas yang masih hidup, untuk mengetahui seberapa parah penyebaran virus H5N1 di Kota Kotamobagu. Penanganan virus flu burung harus dilaksanakan dengan cepat, termasuk jika nantinya unggas yang terindentifikasi virus flu burung, harus dimusnahkan. Mudah-mudahan dalam hasilnya akan segera kami kabarkan,” terangnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar