Senin, 20 Mei 2013

UPTD Pendidikan Manggala Juara Umum

UPTD Pendidikan Kecamatan Manggala sukses menoreh prestasi gemilang diajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SD-SMP tingkat Kota Makassar. Manggala meraih 10 gelar dari 11 Cabang Olahraga (Cabor) yang dilombakan.

Upacara penyerahan kepada para pemenang dilakukan di Halaman Kantor Dinas Pendidikan Makassar dirangkai dengan upacara KORPRI setiap tanggal 17 bagi seluruh PNS lingkup Dinas Pendidikan Makassar. Upacara dipimpin oleh staf ahli Walikota.
Kabid Dikmenum Ismunandar mengaku bangga khususnya kepada seluruh UPTD Pendidikan, Kepsek, guru, pelatih dan orang tua yang hadir mendampingi para atletnya. Pelaksanaan O2SN sebagai ajang evaluasi dalam menjaring potensi yang dimiliki anak didik di bidang olahraga dan seni.
''Ini sebagai persiapkan mengikuti 02SN tingkat Provinsi Sulsel dan tingkat nasional,'' ujarnya.
Bagi yang juara jangan larut dalam euvoria kemenangan karena perjalanan masih panjang. Perbanyak latihan untuk persiapan lomba tingkat provinsi. Keluar sebagai juara Umum I UPTD Pendidikan Kecamatan Manggala, Juara Umum II Kecamatan Tamalanrea dan Juara Umum III diraih Kecamatan Makassar. 11 Cabor lomba yang di lombakan yakni bola volly mini, karate, sepak takraw, sepakbola, renang, senam, bulutangkis, lawan tenis, catur dan atletik. 
 
Meski saat penyerahan hadiah berlangsung ramai tapi ditengah keramaian masih ada sejumlah kalangan yang kurang puas dengan kinerja panitia. Mereka menilai pelaksanaan O2SN asal jadi.
Dimulai upacara pembukaan di Lapangan FIK UNM BantaBantaeng, pertandingan hingga penyerahan piala kepada para pemenang semuanya dilakukan kurang profesional. Jadwal pertandingan berubah-ubah dan tidak sportif.
Kedepan kegiatan yang diselenggarakan Dinas Pendidikan baik O2SN dan kegiatan lainnya agar lebih baik lagi.Ketua panitia Hj Asniah mengakui tiap perlombaan itu pasti ada yang puas ada yang tidak. Hal itu tidak perlu ditanggapi tapi pihaknya bersyukur karena itu menjadi masukan bagi panitia sebagai bahan evaluasi kedepan.
''Setiap jenis lomba ada koordinator kecamatan untuk menangani setiap persoalan yang ada. Selama berlangsung kegiatan tidak ada sekolah yang protes,''jelas Asni.
Yang paling fatal adalah setiap piala yang diserahkan kepada para pemenang tidak ditempeli stiker sehingga tidak bisa dikenali piala untuk juara berapa dan dari cabor mana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar